Kabar Tentang Transformasi Digital di Negeri Ini
Blog  

DOLANANE JA TEGAL

Tulisan Saya ini pernah dimuat di waroengtegal.org November 29, 2008. (Best Tools from wayback machine)

Bagi yang masih ingat, kenangan apa yang paling berkesan sewaktu berada di Tegal? Kalo saya, kenangan masa kecillah yang paling berkesan di daerah Slawi, tepatnya di sebelah barat SMPN 2 Slawi. Mengapa demikian? Sebagai anak dari orantua yang merantau, tentu tahu banyak tempat sekaligus tahu bermacam permainannya. Tahu sendiri, anak-anak yang dicari pasti mainan dan makanan.. Hayoโ€ฆ siapa yang kerasa..?

Beberapa permainan yang pernah saya mainkan di daerah saya adalah:

Gatik
Permainan ini saya lihat sama seperti di daerah lain, yaitu dengan menggunakan satu kayu panjang 4 kilan (jengkal) dan satu kayu 1 kilan dan peserta dibagi menjadi 2 tim. Kemudian kayu pendek di taruh melintang diatas dua buah bata. Setelah diungkit keras-keras menggunakan kayu panjang, maka tim yang jaga akan berusaha menangkapnya. Begitu seterusnya hingga level kedua dan tiga dimana kayu pendek tidak ditaruh di atas bata lagi melainkan di tangan dan kaki.

Gotring
Bila Anda tahu cublak-cublak suweng, maka permainan ini sama persis dengan permainan tersebut. Dimana 1 anak bersujud, sementara anak-anak duduk melingkarinya sambil membuka tangan kirinya diatas punggung โ€œkorbanโ€. Satu buah batu akan ditaruh bergiliran di atas telapak tangan sambil bernyanyi bersama. Lagunya yang masih saya ingat โ€œGotring ala gotring margasari riwa-riwi dada mentok, dolan ora dolan ndeleng apa ndeleng manten, manten apa, manten kodok, kodok apa, kodok tuwa, tuwa apa, tuwa kaji rambute gari siji, tak gojil iwil-iwilโ€ฆtak gojil iwil-iwilโ€ฆtak gojil iwil-iwilโ€ฆtak gojil iwil-iwilโ€ฆโ€ dst hingga sang korban menebak siapa salah satu yang memegang batu tersebut.

Panggalan
Panggalan di Indonesia dikenal sebagai gasingan. Di kampung-kampung Tegal, gasingan dibuat bukan untuk adu lama berputar atau adu keras bunyi. Panggalan di Tegal adalah seberapa kuat kayu gasingan Anda untuk di adu dengan gasingan lain. Caranya, semua kontestan akan berlomba siapa yang paling lama putaran gasingnya. Sebelumnya, semua menyanyikan โ€œmantraโ€, โ€œNyik unyikan bergijilan, kayu wangkal kayu tanjung singgang singgung sing gemrunjung ser gung..!โ€. Pada akhir kata โ€œGungโ€ itulah kontestan serentak memutar gasingnya. Kontestan yang gasingnya berhenti pertama akan menjadi sasaran empuk para peserta lainnya, sehingga di level berikutnya bisa saja gasingan menjadi lecet, koyak atau bahkan pecah.

Sepincuk dua pincuk
Ada lagi permainan tangkap-tebak, caranya beberapa anak berdiri melingkar sementara tangan kirinya membentuk sebuah gelas. Salah satu anak akan berlaku sebagai pemimpin dan akan memukulkan tangannya ke tangan anak lain seperti memukul bonang. Dengan menyanyikan lagu โ€œSepincuk dua pincuk, seperak dua perak, apa namanya harus dijawab dengan tepat!โ€ Anak yang mendapat suku kata terakhir harus menentukan mau jadi apa. Misalnya: MegaloMan! Maka si pemimpin akan melanjutkan pukulan tangannya sambil bernyanyi lagi. โ€œSiBhanu minta hurup M lama-lama menjadi MegaloMan!โ€ Anak yang mendapat suku kata terakhir akan kejatuhan nama Megaloman sampai akhir permainan meskipun bukan dia yang minta. Begitu seterusnya hingga semua anak mendapat namanya masing-masing. Satu orang terakhir harus mengejar anak-anak lain untuk ditangkap dengan menyebutkan nama dalam permainan tersebut. Bila berhasil, anak yang ditangkap akan membantu mengejar anak-anak lain. Anak ketiga yang tertangkap juga wajib membantu, dan seterusnya. Celakanya, kalo ada nama yang panjang dan susah diingat (apalagi pake bahasa inggris). Saking asyiknya berlarian, sampe lupa sama nama sang target, sehingga meskipun ketangkep tapi ga bisa ditebak..

Rok Selawe
Dunia petak umpet memang tak ada matinya, bahkan di luar negeripun ada permainan ini. Cuma caranya aja yang berbeda. Di tegal, rok selawe dimainkan dengan cara, peserta yang kalah hompimpah akan berdiri menghadap tembok dan berhitung hingga 25 (Selawe). Cara berhitung bisa dengan โ€œji ro lu pat ma!โ€ 5x atau โ€œji ro lu pat ma nem tu lu nga luh!โ€ 2X, โ€œji ro lu pat ma!โ€. Kenapa nggak langsung aja lewat 11, 12, 13, dst? Karena biar cepet dapet 25, Coba aja! Tujuannya supaya nggak terlalu lama ngadep tembok. Peserta lain juga harus cepat-cepat cari tempat buat sembunyi. Peserta tidak diperbolehkan bersembunyi di dalam bangunan.

Horda!
Ini adalah petak umpet dengan metode teamwork. Dua tim dengan jumlah seimbang akan menentukan siapa yang lebih dahulu sembunyi, dan siapa yang jaga. Horda biasanya dilakukan malam hari dengan wilayah radius yang telah ditentukan. Sama halnya dengan rok selawe, kedua tim juga tidak boleh bersembunyi di dalam bangunan. 3 sampai 5 menit sekali tim jaga akan meneriakkan โ€œHorda ora horda bubaar!!โ€. Tim yang sembunyi harus menjawab โ€œHordaaa!โ€. Bergegas tim jaga akan mencari sumber suara di kegelapan hingga menemukan salah satu anggota tim yang sembunyi. Bila ketemu, maka kedua tim akan bergantian jaga dan sembunyi. Horda sangat memerlukan kekompakan, strategi dan nyali yang tinggi, karena waktu permainannya malam hari dan di tempat-tempat yang gelap.

Sandangan
Sandangan adalah permainan dimana kreatifitas dan kekompakan diuji. Disini 1 pemain yang kalah hompimpah akan menunjuk satu benda hidup (Manusia, tumbuhan atau hewan), sementara peserta lainnya berusaha untuk memegang benda tersebut. Selama berpindah dari satu tempat ke tempat lain, semua peserta harus tetap berpegangan pada benda hidup yang tingginya minimal sebatas perut. Anak yang terlepas dari pegangan akan dikejar, jika dapat maka dia akan gantian jaga. Kreatifitas diperlukan karena terkadang susah mencari jalan sambil tetap berpegangan tumbuhan. Kadang perlu berputar 100 meter untuk mencapai benda yang ditunjuk. Padahal jaraknya hanya 10 meter dari tempat semula. Terkadang jembatan manusia juga di gunakan untuk berpindah tempat.

Masih banyak permainan yang bisa di tulis, namun terkadang hanya untuk perempuan, jadi saya nggak bisa memainkannya. Seperti cap-cip-cup, karet, lompat tali, yeye, boneka kertas, pasaran, dsb. Adapula permainan khas cowok yang saya kira ada di tempat-tempat lain pula seperti: Nekeran (kelereng), Gobak Sodor, Kasti, krambol, layangan, adus ning kali Gung, gambar gunung kelud, slentikan (gambar yang di sentil), Tempolong (permainan petak umpet dengan Batu) dan sebagainya. Bagaimana dengan pelanggan Waroeng Tegal ini? masih ingatkah dengan permainan-permainan tersebut? Silahkan ditambahkanโ€ฆ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *