Kalian sudah nonton balapan MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022? Untuk mendapatkan gambar terbaik gelaran balap motor bergengsi dunia ini hanya ada dua cara. Yang pertama adalah datang langsung ke lokasi. Vibes dan aura balap motor tentu saja sangat tebal di sirkuit Pertamina Mandalika International Circuit.
Cara kedua bila berhalangan untuk datang langsung ke lokasi adalah dengan menonton siaran langsung maupun rekaman jalannya balapan. Cara ini pun hanya bisa dirasakan secara maksimal jika kita punya TV yang mendukung resolusi Full HD atau diatasnya. Tentu saja kecepatan internet minimal 10 Mbps jika menikmatinya secara streaming.
Bagaimana panitia MotoGP dalam hal ini Dorna Sports bisa menyajikan video dari ratusan kamera yang tersebar di lintasan, paddock, motor maupun di badan & helm pembalap secara langsung dan tetap jernih?
Dari website resmi motogp diketahui bahwa selama penyelenggaraan MotoGP dari tahun ke tahun, mereka tidak hanya menggunakan satu merk kamera saja. Penggunaan kamera di sesuaikan dengan peruntukannya masing masing. Hal itu disebabkan karena produsen kamera tidak bisa memenuhi semua kebutuhan kamera untuk gelaran balap motor.
Sony misalnya, tidak memproduksi action cam untuk dipasang di badan atau helm pembalap. Demikian juga Dji atau GoPro juga tidak memproduksi kamera besar dengan kemampuan zoom maksimal. Akhirnya mereka menggunakan banyak merk kamera sesuai kebutuhannya.

Dari ratusan kamera yang digunakan, ada satu kesamaan dari mereka yaitu hampir keseluruhannya ditransmisikan melalui jaringan nirkabel. Proses transmisi wireless kamera di balap MotoGP ini dilakukan oleh VISLINK, sebuah perusahaan teknologi jaringan yang berasal dari New Jersey, Amerika.
Vislink Technologies diketahui memiliki kontrak dari tahun 2019-2022 untuk mengelola jaringan wireless audio dan Video dengan resolusi hingga 4K di seluruh seri balapan MotoGp. Bahkan kini permintaannya mengarah ke resolusi 8K dan dukungan Video Virtual Reality.
Dorna Sports memberlakukan persyaratan minimal teknologi agar Vislink mampu menghadirkan sistem RF (Radio Frekwensi) yang stabil dan cukup kuat untuk memenuhi tuntutan MotoGP yang tantangannya sangat besar. Teknologi tersebut harus memberikan gambar yang stabil dan jernih dari motor yang mencapai kecepatan lebih dari 300 Km/Jam. Bertahan dalam akselerasi dan deselerasi tanpa henti, serta mengalami getaran hebat dalam kemiringan 70 derajat.
Vislink merancang teknologi transmisi ini bersama dengan Dorna, terdiri dari sistem pemancar video (trasmitter) dan infrastruktur penerima (receiver) yang mendukung beberapa kamera onboard, kamera pit lane dan paddock. Jaringan tersebut juga dapat menerima sinyal dari helikopter Dorna dan dibuat khusus untuk ketahanan pada kecepatan tinggi.
Vislink juga menerapkan standar pemasangan khusus untuk mengantisipasi variasi trek dan agar sanggup menahan getaran yang sangat dahsyat. Lebih hebat lagi sistem ini dapat berjalan dengan menggunakan daya pancar seminimal mungkin.

Semua video yang dipancarkan tersebut diterima di studio produksi melalui Vislink MDR receive system. Modular Diversity Receive system untuk aplikasi wireless camera multi channel. Sistem ini mampu menerima beberapa saluran RF/Video. Setiap receiver beroperasi menggunakan rasio maksimum dua atau empat arah yang menggabungkan beberapa receiver. Sehingga jika salah satu transmitter / receiver bermasalah dapat langsung di pindah ke sistem yang normal dengan sangat cepat. Artinya secara teori, harusnya nggak ada lagi gambar dari kamera balap MotoGP tiba-tiba hilang karena koneksi putus.
Gimana gaeessโฆ Mantap ya setelah melihat sedikit teknologi multimedia di MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia.
Sumber : motogp.com, live-production.tv, tmbroadcast.com, vislink.com