Hey, kamu yang lagi galau mau pilih lensa Zeiss atau Leica, yuk kita ngobrolin keduanya dengan santai. Memang sih, ini bukan pertanyaan yang gampang dijawab, apalagi buat fotografer yang sudah lama berkecimpung di dunia fotografi. Tapi, nggak perlu pusing, karena kita akan bongkar keunggulan dan kekurangan keduanya, biar kamu bisa tentukan mana yang lebih cocok buatmu.
Build Quality: Tahan Banting atau Elegan?
Kalau bicara soal ketahanan, Zeiss punya bodi yang kokoh dan tahan lama, jauh lebih baik daripada lensa rangefinder jadul yang udah nggak relevan lagi. Tapi, sayangnya, kalau dibandingin dengan Leica, Zeiss harus ngaku kalah. Leica hadir dengan bodi yang lebih compact dan terasa solid. Bahkan, versi hitam dari Leica terlihat lebih elegan dibanding obsidian Zeiss yang agak kurang menarik. Plus, ada masalah kecil dengan Zeiss, di mana chrome dan mounting-nya gampang lepas, bikin lensa ini cepat kendor dan berpotensi bermasalah di masa depan.
Aperture Ring Stops: Mana yang Lebih Luwes?
Nah, di sini Zeiss bisa sedikit unggul. Zeiss pakai 1/3 stop pada aperture ring-nya, sementara Leica pakai 1/2 stop. Bagi kamu yang senang mengutak-atik exposure, Zeiss kasih kamu lebih banyak “klik” dalam satu rentang, yang berarti lebih banyak cahaya bisa masuk ke sensor. Hasilnya, detail pada area gelap dalam gambar akan lebih terlihat. Walaupun perbedaan ini tipis banget, tapi tetap aja bisa jadi poin plus buat Zeiss.
Lubricant: Siapa yang Lebih Siap Tahan Dingin?
Soal pelumas pada lensanya, Leica kembali menunjukkan kualitasnya. Pelumas di lensa Zeiss cenderung mengeras saat suhu dingin, bikin ring fokus jadi agak kaku. Masalah ini nggak akan kamu temukan di Leica, karena pelumasnya top-notch dan bisa bertahan lama tanpa masalah, bahkan di cuaca dingin sekalipun.
Bokeh: Siapa yang Lebih Halus?
Untuk urusan bokeh, Zeiss sedikit kesulitan karena lensa mereka sering kali overcorrected, jadi kualitas area blur-nya nggak begitu mulus. Di sisi lain, Leica berhasil menghadirkan bokeh yang lebih halus dan detail pada area yang nggak terfokus oleh kamera. Makanya, Leica sering jadi pilihan utama buat lensa telephoto dan macro yang butuh depth of field yang dangkal.
Desain: Siapa yang Lebih Nyaman Digunakan?
Zeiss punya desain ring grip yang agak kurang nyaman, karena terlalu tipis dan hampir sejajar dengan ring fokus, jadi agak repot pas mau lepas pasang lensa dari mount. Leica nggak punya masalah ini karena diameter ring grip mereka sedikit lebih besar, bikin proses melepas lensa jadi lebih mudah dan nggak ribet.
Image Quality: Warna dan Kontras vs Ketajaman
Kalau soal kualitas gambar, ini bisa beda-beda tergantung modelnya, tapi secara umum Leica punya warna yang lebih hidup dan kontras yang lebih kaya dibanding Zeiss. Tapi, kalau kamu cari ketajaman gambar, Zeiss biasanya sedikit lebih unggul. Jadi, tinggal pilih mana yang lebih penting buatmu: warna atau ketajaman.
Coding dan Service: Siapa yang Lebih Praktis?
Lensa Leica biasanya bisa dicoding, sementara Zeiss nggak selalu bisa, karena Zeiss lebih fokus ke digital. Soal service, meski sama-sama mahal, service Leica sedikit lebih terjangkau dan punya reputasi bagus dalam menyediakan suku cadang, bahkan untuk model lama sekalipun.
Kesimpulan: Pilih Mana?
Kalau kamu lebih mementingkan build quality, bokeh halus, dan warna serta kontras yang kaya, Leica bisa jadi pilihan yang lebih baik. Tapi kalau kamu lebih mengutamakan ketajaman gambar, harga yang lebih bersahabat, dan suka mengutak-atik aperture, Zeiss bisa jadi pilihan yang nggak kalah menarik.
Pada akhirnya, kedua lensa ini punya keunggulan masing-masing yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan dan gaya fotografimu. Jadi, mana yang kamu pilih, Zeiss atau Leica?
Sumber: www.2bridges.nyc