Kabar Tentang Transformasi Digital di Negeri Ini

(Masih) Belajar Kamera SONY HDV-Z1

Updated: Gejala Error seperti Insert Cleaning Cassete di HDV Z1 mulai muncul. Terutama pada penggunaan di awal shoot. Maka solusinya adalah menghangatkan kamera dengan cara di peluk.. (?) Jangan dikira langsung bisa berhasil, ada kalanya cara ekstrem harus dilakukan dan biasanya berhasil. Scratch Audio akan muncul, solusinya, Jangan pernah menggunakan kaset lebih dari 1 kali!

Posting Lama: by bhanu on November 29, 2007

Pak Bhanu 
Untuk endurance dan stamina Sony memang jagonya. Namun dari beberapa kamera yg pernah saya pakai, mulai handycam tipe DCR terus meningkat ke VX2000 lalu ke PD-170, audio tetap menjadi momok yang menakutkan bagi saya. Beberapa kali hasil shooting menghasilkan audio yang terputus-putus, padahal gambarnya normal-normal saja.

Suatu saat HDV yang banyak dipakai akhir-akhir ini akan mengalami gejala yang sama dengan pendahulunya, yaitu cuma diambil gambarnya sebagai insert saja. (–bsn)

Naratama (VOA)

Teknologi Digital semakin membumi. Dan ini terwujud di Kamera Sony HDV 1080i, walaupun masih sekelas mini DV Cam namun “depth of field” dari kekuatan lensa 20X Optical Zoom sangat canggih, apalagi didukung dengan color viewfinder 16:9 membuat komposisi Shot bergaya sinematik menjadi lebih mudah. Hanya saja kelemahan Camcoder Sony selalu ada di Audio, yang menurut saya sih, digital quantize noise nya kurang bersih.

Kelemahan Sony PD 170 dan 150 sama dengan Sony HDV 1080i yaitu Audio (masih lebih bagus teknologinya Panasonic kali ya?)… Kamera yang sedang saya gunakan Sony HDV 1080i kebetulan sudah applicable dengan Canon, tapi tetap noisenya cukup tinggi padahal remote volumenya sudah manual baik untuk Channel 1 maupun Channel 2. Kalau soal gambar, HDV cukup bagus karena teknologi 1080i yang mempunyai lines monitor diatas 1000 garis. Ini lebih bagus dari Video Mini DV yang resolusi gambarnya terbatas (612 lines).
Namun, apapun yang terjadi HDV tidak akan mampu menyaingi HD. HDV hanya mempunyai “images” sekelas HD tapi proses recordingnya masih ditingkat mini DV dengan maksimal . Makannya, shot gambar Jelajah sangat indah dan stable. HDV Z-1 cukup bagus, dan kalau dibandingkan dengan DVCam Panasonic mungkin bisa AG-DVX 100B. Biasanya Panasonic lebih home usable lah…
Nah karena image HDV hampir sekelas HD, maka lensa menjadi sangat sensitif terutama bila menggunakan auto. Jadi, pengalaman saya sih, kalau syuting indoor perhatikan juga arah cahaya. Kalau syuting didalam rumah dengan jendela terbuka dengan sinar cahaya matahari maka sebaiknya kita memperhatikan lampu2x yang nyala. Auto pada Kamera Digital memang lambat meng”adjust” dari daylight ke tungsten. Syuting HDV paling bagus kalau kita pake lighting. Minimal buat key light dan back light. Pasti gambarnya bisa bagus, mirip di film2x deh… hehehe…. makannya, saya pikir HDV ini mungkin kurang cocok buat news atau sport. Lebih bagus buat bikin film indie atau shot2x yang cinelook, apalagi LCD viewfinder nya saja sudah 16:9… setuju nggak?


Selo Ruwandanu (Trans TV)
Sepertinya sudah 2 tahunan beberapa program di trans memakai sony HDV. Program Jelajah misalnya. untuk jenis HDV1080i, yang dalam aplikasi produknya berupa FX1, memang audio menjadi masalah serius. Bukan persoalan noise lagi yang menjadi masalah, tapi standar di sini (baca: trans) banyak memakai sambungan canon (itu lho sambungan kabel audio dengan 3 lobang). sementara FX1 masih mengadopsi audio handycam yang memakai single audio. Kalaupun mau buat stereo, maka harus ada adaptor audio khusus yang susah banget nyarinya di sini. makanya jenis terbaru seperti HDV Z-1 lebih aplicable untuk dipakai sekarang. Selain audionya lebih banyak aplikasinya.
Kalau untuk sulitnya penggunaan indoor, sebenarnya HDV ini punya karateristik visual yang lebih alami dibanding pendahulunya seperti jenis PD dan DVcam. HDV tidak akan memaksakan kecerahan visual sehingga munculnya coral seperti PD170 atau 150. Jadi, kalau tempat lokasi kita underexposure, ya kasih lampu doong.. begitu kira2 pesan yang saya tangkap dari HDV ini.

Exit mobile version